KPK Kembali Panggil Ira Puspadewi, Dirut ASDP Nonaktif, Sebagai Tersangka Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut dugaan korupsi yang terkait dengan Proses Kerja Sama Usaha (KSU) dan Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tahun 2019-2022. Pada hari ini, Rabu (30/10/2024), KPK memanggil Direktur Utama nonaktif ASDP, Ira Puspadewi, yang merupakan tersangka dalam kasus tersebut.

Kasus yang Ditetapkan

• Tersangka:

1. Ira Puspadewi - Direktur Utama ASDP nonaktif.

2. Harry Muhammad Adhi Caksono - Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP.

3. Yusuf Hadi - Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP.

4. Adjie - Pemilik PT Jembatan Nusantara.

Kronologi

• Akuisisi: Pada Maret 2022, ASDP mengakuisisi PT Jembatan Nusantara, perusahaan kapal feri swasta yang mengoperasikan 6 lintasan Long Distance Ferry (LDF) dengan total 53 unit kapal. Akuisisi ini menyebabkan jumlah armada ASDP bertambah menjadi 219 unit kapal, dari sebelumnya 166 unit.

• Kerugian yang Diklaim:

• Dugaan Kerugian: Jubir KPK, Tessa Mahardhika, menyebutkan dugaan kerugian negara akibat proses ini mencapai Rp 1,27 triliun. Penyidikan dimulai sejak 11 Juli 2024.

• Penjelasan Tersangka: Dalam pemeriksaan, tersangka Adjie, mantan pemilik PT Jembatan Nusantara, mengklaim tidak menerima uang dan menyatakan tidak ada kerugian negara dalam proses akuisisi.

Penetapan Tersangka Lainnya

Selain Ira dan dua direksi ASDP, KPK juga menetapkan Adjie sebagai tersangka dalam kasus ini. Turut dipanggil untuk pemeriksaan adalah Ardhian Budi S., Lead Inspector PT BKI, terkait kerjasama usaha tersebut.